Pakai Kertas Buram dan Kertas Daur Ulang Untuk Selamatkan Hutan


Kertas Buram biasanya tidak disukai oleh beberapa orang terutama warnanya yang tidak putih dan kasar seratnya, kertas buram adalah kertas daur ulang dari kertas putih yang sudah di pakai asalnya juga dari berbagai macam jenis kertas kemudian di jadikan satu dan di daur ulang. Kertas daur ulang yang saat ini saya tau masih di gunakan untuk bahan corat-coret pada saat ujian, membuat darf, saya tidak pernah melihat kertas buram dipakai sebagai konsep laporan, padahal untuk membuat kertas dibutuhkan hasil hutan yaitu kayu, padahal hasil kayu sudah menyusut sebenarnya ada bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat kertas misalnya dari limbah pertanian yaitu batang padi, saya liat batang padi sejauh saya tau hanya digunakan untuk pakan ternak sapi padahal batang padi tersebut bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan kertas. Semakin menyusutnya hutan semakin panas bumi kita itulah realita yang kita hadapi sekarang untuk itu kita setidaknya membantu mengurangi pemanasan global dengan hal yang kecil seperti tidak mnghambur-hamburkan pemakaian kertas, apabila lebih suka menggunkan kertas putih dari pada kertas buram sebaiknya gunakan seperlunya, saya sudah praktekan pemakaian kertas buram di kegiatan kampus, seperti foto copy saya lebih suka menggunakan kertas buram dari pada kertas putih disamping harga kertas yang lebih murah dari pada kertas putih dan menurut saya bisa sedikit membantu mengurangi pamanasan global, tapi saya tidak dipungkiri pula saya masih menggunakan kertas putih untuk mengumpulkan laporan kuliah. Untuk kegiatan mencatatan selama ini saya sudah menggunakan laptop jadi saya tidak menggunakan kertas lagi untuk mencatatan catatan dari dosen :D, disamping irit kertas juga hemat pengeluaran bulanan saya.
Apalagi dengan harga BBM yang semakin tinggi. kita pun semakin terhimpit dengan soal keuangan, Untuk itu kita perlu semakin efisien menggunakan kertas. Contoh pemakaian yang sangat boros adalah kertas. Orang bilang kalau sudah pakai komputer tuh paperless dan perusahaan semakin efisien. Itu sih kata-kata salesman. Kenyataannya, orang tetap print setiap laporan, dan seringnya malah draft pun salah sampai 2-3 kali. Bagaimana mau irit? Padahal kertas di yang kita pakai di Indonesia bukan dengan kualitas daur ulang yang tinggi. Akhirnya semakin ada komputer penggunaan kertas menjadi semakin tinggi. Hal ini pun diakui oleh perusahaan-perusahaan di dunia. Kita tetap memerlukan arsip hardcopy dan data softcopy.
Tetapi pertanyaannya, apakah untuk arsip internal kita selalu memerlukan kertas baru? Sebenarnya banyak sekali kertas yang bisa kita gunakan kembali dan bukan asal buang saja seperti:
  • Kertas draft yang tidak menyangkut rahasia perusahaan bisa digunakan kembali.
  • Kertas-kertas lamaran kerja yang kalau sudah banyak malah cuma dibuang. Padahal kertas lamaran kerja ini banyak yang hanya satu sisi. Sisi lainnya masih dapat kita pakai untuk print memo internal.
  • Surat-surat penawaran, pemberitahuan atau apapun yang hanya memakai satu sisi kertas saja.
  • Amplop bekas bisa kita gunakan untuk mengirim memo internal antar lokasi seperti antar kantor, gudang atau pabrik. Hal ini harus disosialisasikan dengan karyawan agar bila membuka amplop hati-hati sehingga bisa dipergunakan kembali
  • Kalender. Untuk kalender besar bisa dipotong kecil menjadi kertas memo. Kalau pergi ke toko-toko seperti di glodok banyak yang menggunakan kalender sobek menjadi memo atau malah kwitansi.
Dari diatas kita bisa cari solusi lain untuk pemakaian kertas berlebihan, kalau memang harus di print, maka prioritas pertama adalah dengan kertas buram atau bekas dahulu.
Semoga bermanfaat!

raditeputut

Blogger dengan kerja sambilan Designer Freelancer.

No comments: